Peningkatan kapabilitas seseorang sangat bergantung tidak hanya dari kemampuan personal yang ada dalam diri individu tetapi juga sangat bergantung kepada bagaimana sebuah lingkungan bisa memberi perilaku perilaku paksaan yang dapat membangkitkan emosi dan motivasi untuk bergerak maju. Hal inilah yang perlu dipahami bagi setiap individu yang merasa perlunya sebuah peningkatan kualitas diri.
Sebagai contoh jika dibandingkan 2 orang mahasiswa yang mempunyai kapabilitas sama tetapi menghadapi tantangan yang berbeda, misalnya yang satu menjabat kepengurusan organisasi di tingkat jurusan sementara yang lain menjabat di tingkat universitas. Tentunya yang mendapat tantangan lebih besar akan memperoleh hasil pembelajaran yang lebih baik daripada yang lebih kecil tantangannya. Akan tetapi, jabatan adalah sebuah permisalan. Bisa jadi tekanan tersebut berwujud waktu deadline suatu tugas, kesibukan akademik, tekanan masyarakat, atau dalam bentuk lain yang pada intinya memacu diri untuk cepat belajar dari pengalaman.
Lalu dalam konsep dakwah yang ada, akan sangat sulit jika kepahaman tentang dakwah maupun tentang agama belum merata di semua lini. Karena imbasnya terkadang justru saling melemahkan semangat dakwah satu sama lain, entah dengan bentuk psikologis, sosial maupun yang lain. Lalu pertanyaan yang ada apakah tahapan-tahapan dalam penyampaian materi dakwah harus dilangkahi atau dengan kata lain perlu sebuah percepatan penyampaian materi dakwah perlu dilakukan. Perlu sebuah komunikasi yang baik yang tidak saling merendahkan dan bisa membangun kesepakatan perlunya sebuah kesepahaman di setiap lini tersebut. Karena toh jika hanya beberapa orang yang paham sementara yang lain belum terlalu paham, hal ini akan sangat mengganggu tataran dakwah itu sendiri. Karena percepatan penyampaian materi dakwah ini juga sebuah dakwah, sebagaimana orang yang sama sekali belum pernah ngaji lalu secara kontras dipercepat untuk ngaji.
Sebaiknya yang dilakukan oleh orang-orang yang ”dipaksa” sistem untuk mempercepat pembelajaran adalah bagaimana mereka bisa menyadari dan memahami keadaan mereka, sehingga mereka bisa membangkitkan semangat untuk menjalani proses percepatan tersebut. Jangan sampai mereka tidak menyadari dan akibatnya justru tidak ada perubahan penting saat sebelum dan sesudah mereka mendapat perlakuan dari sistem tadi. Dan akan lebih baik jika orang-orang yang berada di luar sistem mengingatkan saudaranya akan ketidaksadarannya, toh kita berkewajiban mengingatkan satu sama lain.
0 komentar:
Posting Komentar